Assamua'laikum.
Hidup Mahasiswa !
Hidup Rakyat Indonesia !
Hidup Pendidikan Indonesia !
Hidup Perempuan Indonesia !
Pada tanggal 14 April 2018 tepatnya di hari Sabtu , saya beserta teman-teman mengikuti suatu agenda yaitu Pra Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas atau PKMF MIPA di Gedung KH.Hasyim Asy'ari Kampus A UNJ diruangan 203-204. Saat itu peresensi pesertanya dimulai pukul 12.36 WIB.
Acara ini dimulai dengan datangnya Kak Mahbub Al-Haqi dari Kimia 2016 sebagai MC dari acara tersebut. Sebagaimana kita mengenal UNJ yaitu Universitas Negeri Jargon , acara PKMF ini pasti nya memiliki jargon : " Berpikir kreatif, Bergerak aktif, Kami pemuda inisiatif." Sebuah Jargon yang dapat memotivasi serta memberi saya semangat untuk menjalani kegiatan PKMF ini.
Acara ini dibuka dengan mengucapkan lafaz ta'awuz , basmallah , dan juga sholawat nabi. Serta dilanjutkan dengan dibacakannya tilawa oleh saudara Robby Hariyanto yaitu teman saya dikelas yang sama. Kemudian acara pun lanjutkan dengan sambutan dari Kak Muahammad Fahry Arrasyid dari Kimia 2016. Didalam sambutannya Kak Fahry memiliki harapan agar kami ( para peserta ) dapat mengikuti seluruh rangkaian agenda dari PKMF ini.
" Diawal memang berat, namun selanjutnya memberi manfaat." Kak Fahry.
Untuk mengisi keluangan Kak Mahbub menyelinginya dengan berinteraksi bersama para peserta dengan meluncurkan sebuah pertanyaan :"Apa sih alasan kalian mengikuti PKMF MIPA 2018? ." Pada sesi ini Kak Mahbub memilih 2 orang peserta secara acak . Salah satu pesertanya menjawab dengan sangat antusias " Pandangan pertama saya akan PKMF adalah ini bukan acara yang biasa , tetapi sebuah kebutuhan." Dari sini saya dapat tau, jika para peserta yang mengikuti acara ini pastilah nantinya akan menanggung sebuah amanah yang ada di kampus ini.
Setelah acara berinteraksi tersebut, tibalah dimana saat kita memasuki acara inti dari Pra PKMF ini. Pada saat ini materi yang akan disampaikan bertema " Urgensi Kaderisasi". Materi ini disampaikan oleh Kak Solin Nurdin dari Fakultas Ekonomi UNJ dan dimoderatori oleh Kak Rifani Susanto dari Pendidikan Fisika 2016. Pada awalnya saya sempat berasumsi bahwa acara ini akan membosankan . Namun, Kak Solin sebagai pemateri pintar membaca situasi yang ada. Beliau mengajak para peserta untuk melakukan ice breaking. Banyak sekali permainan yang berupa permainan dengan menggunakan konsentrasi. Dengan begini saya beserta kawan kawan yang lain menjadi semangat dan juga berkonsentrasi kembali.
Pembukaan materi diawali dengan munculnya pertanyaan :"Apa itu kaderisasi?". mungkin bagi kita orang-orang yang berorganisasi akan sangat familiar dengan kata itu.
Menurut Kak Solin " Kaderisasi adalah suatu proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader." Beliau juga menyampaikan pengertian Kader itu sendiri " Sedangkan pengetian kader adalah orang-orang yang diharapkan dalam organisasi untuk meneruskan perjuangan."ungkap Kak Solin
Dalam surat An-Nisa ayat 9 yang merupakan Landasan Dasar dalam kederisasi yaitu :
" Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadapnya (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (Qs.An-Nisa'4:ayat 9)
Beliau juga menyampaikan bahwa " Setiap peristiwa yang kita jalani adalah proses pengkaderan ". Disini saya dapat menyadari bahwa kaderisasi bukan hanya dapat dilakukan pada orang lain tapi lakukan lah kaderisasi untuk diri sendiri terlebih dahulu. Serta kaderisasi tidak hanya dilakukan dalam suatu organisasi tetapi dalam kegiatan kita sehari-hari juga merupakan bagian dari kaderisasi pada diri sendiri.
Pemimpin yang hebat akan terus menyiapkan kader untuk meneruskan sebuah amanah pada suatu organisasi. Bukan pemimpin yang ingin menggengam amanah itu untuk selama mungkin. Melalu kalimat ini, dapat saya simpulkan bawa setiap amanah yang diberikan memiliki masanya tersendiri untuk pemimpinnya.
Pentingnya Kaderisasi yaitu untuk mengantikan atau penerus suatu organisasi. Seperti kalimat diatas bahwa penting sekali dalam suatu organisasi untuk memiliki penerus, agar organisasi itu terus berjalan.
Kak Solin juga menyampaikan, tugas kaderisasi yaitu:
- Pembentukan : untuk membentuk para kader
- Pengembangan : untuk mengembangkan pengetahuan para kader
- Penjagaan : menjaga para kader
- Pewarisan : memilih penerus kader suatu organisasi
Dapat kita ketahui bahwa kegiatan PKMF ini dibuat dengan salah satu tujuannya yaitu untuk membentuk kader-kader. Pelatihan seperti inilah yang memiliki fungsi agenda sebagai pewarisan nilai organisasi, penjamin keberlangsungan organisasi, dan sarana belajar bagi anggota.
Dan dari beberapa pemaparan diatas , ternyata kaderisasi ini juga banyak mengalami tantangan dan kendala pada zaman sekarang yaitu :
- Monoton dan tidak peka terhadap pengembangan zaman.
- Orang-orang belum memahami urgensi kaderisasi.
- Kuantitas kader / Krisis kader.
- Kejenuhan dalam kaderisasi.
Diujung penyampaian materi ini, Kak Solin menyampaikan pesan bahwa setiap orang seperti kita adalah seorang kader. Keberhasilan seorang pengkader terletak pada saat dia dapat mengajak orang-orang, contohnya dengan dia mengajak orang-orang untuk mengikuti kegiatan PKMF ini. Tingkat keberhasilan selanjutnya yaitu selain kita mengajak, kita juga ikut serta dalam kegiatan itu. Nail ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu saat kita menjadi pembicara dan benar-benar serius ketika dalam mengkader.
Kak Solin juga memberikan pesan bahwa pengkaderan harus dilakukan denga hati yang ikhlas.
Sistem pengkaderan yang diterapkan di UNJ diawali saat kegiatan MPA. Pada saat itulah mahasiswa baru diperkenalkan dan diberikan nilia-nilai serta berbagai kultur yang ada pada UNJ. Selanjutnya kita dapat mengikuti PKMP ( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Prodi ). Pada saat ini , belum terpecah antara legislatif dan eksekutif karena badan legislatif pada tingkat prodi belum menyebar dengan luas dikalangan prodi lainnya. Sehingga muncullah kesepakan bahwa pelatihan legislatif dan eksekutif di gabung menjadi satu pada setiap prodi.
Pada tingkat fakultas, badan eksekutif dan legislatif mulailah di pisah. Dalam bidang eksekutif pelatiha pengkaderannya disebut PKMF ( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas ), sedangkan di bidang legislatif disebut PLMF ( Pelatihan Legislatif Mahasiswa Fakultas ) , dan untuk tingkat universitas terdapat PKMU( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas ) dan PLMU
( Pelatihan Legislatif Mahasiswa Universitas ).
Disini Beliau juga memberikan bagaimana kaderisasi yang ideal :
- Memahami Kebutuhan
- Menyesuaikan Kultur di Universitasnya
- Follow up
Kemudian muncullah sesi tanya jawab. Pada sesi ini terdapat 3 penanya , salah satu penanya bertanya :" Bagaimana cara menghadapi orang yang apatis?" dengan santai Kak Solin pun menjawab " Dengan menjadi seorang teladan, barulah diberi pencerdasan". Jawaban singkat namun memberi banyak manfaat. Sesi ini pun berakhir dan materi pun selesai tepat ketika akan memasuki waktu sholat Asar.
Setelah selesai melaksanakan sholat Asar, acara pun dilanjutkan dengan di bacakannya tata tertib selama rangkaian agenda PKMF. Lalu, panitia juga membagikan kelompok serta memberikan penugasan untuk peserta, baik tugas individu maupun kelompok.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan temu kelompok dan juga pendamping. Saya sendiri masuk kedalam Kelompok 6 dengan kaka pendampin yaitu Kak Norman Setyadi ( Matematika,2015) yang beramah di BEM FMIPA sebagai Kadept. Ekonomi Kreatif. Saat sesi ini kami memulinya dengan saling berkenalan satu sama lain, membahas tentang tugas kelompok, serta pemilihan ketua kelompok tentunya. Dan Barakallah wa inalillah kepada Muhammad Alif Bahri ( Pend.Matematika 2017 ) yang terpilih menjadi ketua kelompok kami.
Acara ini pun di akhiri dengan berdoa yang di pimpin oleh saudara Gilang Mohammad Iqbal (Kimia,2017).
# PKMFMIPA2018
#FMIPAKITA
#Kreatif_Inisiatif_Aktif