Senin, 16 April 2018

Pra PKMF MIPA 2018 " Bedah Kaderisasi "

Assamua'laikum.


Hidup Mahasiswa !
           Hidup Rakyat Indonesia !
                      Hidup Pendidikan Indonesia !
                                 Hidup Perempuan Indonesia !

Pada tanggal 14 April 2018 tepatnya di hari Sabtu , saya beserta teman-teman mengikuti suatu agenda yaitu Pra Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas atau PKMF MIPA di Gedung KH.Hasyim Asy'ari Kampus A UNJ diruangan 203-204. Saat itu peresensi pesertanya dimulai pukul 12.36 WIB.
 
Acara ini dimulai dengan datangnya Kak Mahbub Al-Haqi dari Kimia 2016 sebagai MC dari acara tersebut. Sebagaimana kita mengenal UNJ yaitu Universitas Negeri Jargon , acara PKMF ini pasti nya memiliki jargon : " Berpikir kreatif, Bergerak aktif, Kami pemuda inisiatif." Sebuah Jargon yang dapat memotivasi serta memberi saya semangat untuk menjalani kegiatan PKMF ini. 

Acara ini dibuka dengan mengucapkan lafaz ta'awuz , basmallah , dan juga sholawat nabi. Serta dilanjutkan dengan dibacakannya tilawa oleh saudara Robby Hariyanto yaitu teman saya dikelas yang sama. Kemudian acara pun lanjutkan dengan sambutan dari Kak Muahammad Fahry Arrasyid dari Kimia 2016. Didalam sambutannya Kak Fahry memiliki harapan agar kami ( para peserta ) dapat mengikuti seluruh rangkaian agenda dari PKMF ini.  
" Diawal memang berat, namun selanjutnya memberi manfaat." Kak Fahry.

 Untuk mengisi keluangan Kak Mahbub menyelinginya dengan berinteraksi bersama para peserta dengan meluncurkan sebuah pertanyaan :"Apa sih alasan kalian mengikuti PKMF MIPA 2018? ." Pada sesi ini Kak Mahbub memilih 2 orang peserta secara acak . Salah satu pesertanya menjawab dengan sangat antusias " Pandangan pertama saya akan PKMF adalah ini bukan acara yang biasa , tetapi sebuah kebutuhan." Dari sini saya dapat tau, jika para peserta yang mengikuti acara ini pastilah nantinya akan menanggung sebuah amanah yang ada di kampus ini.

Setelah acara berinteraksi tersebut, tibalah dimana saat kita memasuki acara inti dari Pra PKMF ini. Pada saat ini materi yang akan disampaikan bertema " Urgensi Kaderisasi". Materi ini disampaikan oleh Kak Solin Nurdin dari Fakultas Ekonomi UNJ dan dimoderatori oleh Kak Rifani Susanto dari Pendidikan Fisika 2016. Pada awalnya saya sempat berasumsi bahwa acara ini akan membosankan . Namun, Kak Solin sebagai pemateri pintar membaca situasi yang ada. Beliau mengajak para peserta untuk melakukan ice breaking. Banyak sekali permainan yang berupa permainan dengan menggunakan konsentrasi. Dengan begini saya beserta kawan kawan yang lain menjadi semangat dan juga berkonsentrasi kembali.

Pembukaan materi diawali dengan munculnya pertanyaan :"Apa itu kaderisasi?". mungkin bagi kita orang-orang yang berorganisasi akan sangat familiar dengan kata itu. 

Menurut Kak Solin " Kaderisasi adalah suatu proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader." Beliau juga menyampaikan pengertian Kader itu sendiri " Sedangkan pengetian kader adalah orang-orang yang diharapkan dalam organisasi untuk meneruskan perjuangan."ungkap Kak Solin

Dalam surat An-Nisa ayat 9 yang merupakan Landasan Dasar dalam kederisasi yaitu :
" Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadapnya (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (Qs.An-Nisa'4:ayat 9)

Beliau juga menyampaikan bahwa " Setiap peristiwa yang kita jalani adalah proses pengkaderan ". Disini saya dapat menyadari bahwa kaderisasi bukan hanya dapat dilakukan pada orang lain tapi lakukan lah kaderisasi untuk diri sendiri terlebih dahulu. Serta kaderisasi tidak hanya dilakukan dalam suatu organisasi tetapi dalam kegiatan kita sehari-hari juga merupakan bagian dari kaderisasi pada diri sendiri.

Pemimpin yang hebat akan terus menyiapkan kader untuk meneruskan sebuah amanah pada suatu organisasi. Bukan pemimpin yang ingin menggengam amanah itu untuk selama mungkin. Melalu kalimat ini, dapat saya simpulkan bawa setiap amanah yang diberikan memiliki masanya tersendiri untuk pemimpinnya.

Pentingnya Kaderisasi yaitu untuk mengantikan atau penerus suatu organisasi. Seperti kalimat diatas bahwa penting sekali dalam suatu organisasi untuk memiliki penerus, agar organisasi itu terus berjalan.

Kak Solin juga menyampaikan, tugas kaderisasi yaitu:
  • Pembentukan : untuk membentuk para kader 
  • Pengembangan : untuk mengembangkan pengetahuan para kader
  • Penjagaan : menjaga para kader 
  • Pewarisan : memilih penerus kader suatu organisasi
Dapat kita ketahui bahwa kegiatan PKMF ini dibuat dengan salah satu tujuannya yaitu untuk membentuk kader-kader. Pelatihan seperti inilah yang memiliki fungsi agenda sebagai pewarisan nilai organisasi, penjamin keberlangsungan organisasi, dan sarana belajar bagi anggota.

Dan dari beberapa pemaparan diatas , ternyata kaderisasi ini juga banyak mengalami tantangan dan kendala pada zaman sekarang yaitu :
  1. Monoton dan tidak peka terhadap pengembangan zaman.
  2. Orang-orang belum memahami urgensi kaderisasi.
  3. Kuantitas kader / Krisis kader.
  4. Kejenuhan dalam kaderisasi.
Diujung penyampaian materi ini, Kak Solin menyampaikan pesan bahwa setiap orang seperti kita adalah seorang kader. Keberhasilan seorang pengkader terletak pada saat dia dapat mengajak orang-orang, contohnya dengan dia mengajak orang-orang untuk mengikuti kegiatan PKMF ini. Tingkat keberhasilan selanjutnya yaitu selain kita mengajak, kita juga ikut serta dalam kegiatan itu. Nail ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu saat kita menjadi pembicara dan benar-benar serius ketika dalam mengkader.

Kak Solin juga memberikan pesan bahwa pengkaderan harus dilakukan denga hati yang ikhlas.

Sistem pengkaderan yang diterapkan di UNJ diawali saat kegiatan MPA. Pada saat itulah mahasiswa baru diperkenalkan dan diberikan nilia-nilai serta berbagai kultur yang ada pada UNJ. Selanjutnya kita dapat mengikuti PKMP ( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Prodi ). Pada saat ini , belum terpecah antara legislatif dan eksekutif karena badan legislatif pada tingkat prodi belum menyebar dengan luas dikalangan prodi lainnya. Sehingga muncullah kesepakan bahwa pelatihan legislatif dan eksekutif di gabung menjadi satu pada setiap prodi.

Pada tingkat fakultas, badan eksekutif dan legislatif mulailah di pisah. Dalam bidang eksekutif pelatiha pengkaderannya disebut PKMF ( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas ), sedangkan di bidang legislatif disebut PLMF ( Pelatihan Legislatif Mahasiswa Fakultas ) , dan untuk tingkat universitas terdapat PKMU( Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas ) dan PLMU
( Pelatihan Legislatif Mahasiswa Universitas ).

Disini Beliau juga memberikan bagaimana kaderisasi yang ideal :
  1. Memahami Kebutuhan 
  2. Menyesuaikan Kultur di Universitasnya
  3. Follow up
Kemudian muncullah sesi tanya jawab. Pada sesi ini terdapat 3 penanya , salah satu penanya bertanya :" Bagaimana cara menghadapi orang yang apatis?" dengan santai Kak Solin pun menjawab " Dengan menjadi seorang teladan, barulah diberi pencerdasan". Jawaban singkat namun memberi banyak manfaat. Sesi ini pun berakhir dan materi pun selesai tepat ketika akan memasuki waktu sholat Asar.

Setelah selesai melaksanakan sholat Asar, acara pun dilanjutkan dengan di bacakannya tata tertib selama rangkaian agenda PKMF. Lalu, panitia juga membagikan kelompok serta memberikan penugasan untuk peserta, baik tugas individu maupun kelompok.

Acara selanjutnya dilanjutkan dengan temu kelompok dan juga pendamping. Saya sendiri masuk kedalam Kelompok 6 dengan kaka pendampin yaitu Kak Norman Setyadi ( Matematika,2015) yang beramah di BEM FMIPA sebagai Kadept. Ekonomi Kreatif. Saat sesi ini kami memulinya dengan saling berkenalan satu sama lain, membahas tentang tugas kelompok, serta pemilihan ketua kelompok tentunya. Dan Barakallah wa inalillah kepada Muhammad Alif Bahri ( Pend.Matematika 2017 ) yang terpilih menjadi ketua kelompok kami. 

Acara ini pun di akhiri dengan berdoa yang di pimpin oleh saudara Gilang Mohammad Iqbal (Kimia,2017).

# PKMFMIPA2018
#FMIPAKITA
#Kreatif_Inisiatif_Aktif
 

















Senin, 03 Agustus 2015

fungsi alat dan bahan praktikum fisdas

1.       Elastisitas Batang
No
Alat   dan Bahan
Fungsinya
Gambarnya




1.




Batang yang akan diteliti.



Sebagai benda yang akan diamati penurunan dan kenaikan titik tengahnya setelah ditambah dan dikurangi bebannya.

 Description: Hasil gambar untuk kayu balok yang panjang
  




2.




Perangkat penopang




Sebagai menopang batang pada alas meja agar dalam posisi yang seimbang

    Description: Hasil gambar untuk gantungan untuk menopang beban






3.





Perangkat Baca




Sebagai benda untuk melihat perubahan yang tertulis
Milimeterblock


4.

Perangkat Beban
   Untuk meletakkan beban agar beban menggantung dengan baik.





5.




Beban



Untuk menaikkan atau menurunkan batang dan untuk memperlihatkan sifat elastisitas yang terjadi pada batang.

          Description: Hasil gambar untuk beban 1 kg

6.
Mistar
untuk mengukur perubahan (kenaikan atau penurunan panjang) batang pada milimeterblok

Description: Hasil gambar untuk mistar

7.
a.   Jangka Sorong












b.  Mikrometer Sekrup
a. Sebagai mengukur panjang benda, mengukur diameter dalam dan luar, serta mengukur kedalaman benda. Jangka sorong terdiri dari skala yang dikalibrasi dengan rahang tetap, dan rahang lain, dengan sebuah penunjuk, yang meluncur sepanjang skala. Jarak antar rahang kemudian dapat dibaca.

b.Sebagai mengukur ketebalan benda yg tipis, seperti uang koin dan kertas, serta mengukur diameter luar dan kedalaman benda.


Description: Cara Kalibrasi Jangka Sorong








GERAK HARMONIS SEDERHANA

1.
a.  Pegas dan



b.  Statif
a. menggantungkan beban dan mengayunkan beban.

b. Menggantungkan beban atau  pegas
Text Box: Statif
 

Text Box: Ember dan keping bebanDescription: Hasil gambar untuk fungsi statif dan pegas

       
        Description: Hasil gambar untuk gambar stopwatch dan keterangannya



Description: Hasil gambar untuk gambar neraca ohaus dan keterangannya


Description: Hasil gambar untuk mistar
2.
a. Ember dan





b.Keping-keping beban
a.Untuk meletakkan beban yang digunakan (ember beban yang digantungan pada pegas).

b.Sebagai materi yang dapat dihitung massanya.









3.





Stopwatch
Untuk mengukur waktu yang cepat, misalnya mengukur waktu pembalap saat sedang balapan.










4.





Neraca Teknis dan anak timbangannya.




Untuk mengukur massa pegas dan ember beban dengan ketelitian 0,01 gram.
5.
Mistar
untuk mengukur panjang pegas yang digunakan, dengan ketelitian 1mm.

1.
Stopwatch
Untuk menghitung periode osilasi bandul

2.
Bola logam
Sebagai bahan yang akan diamati.

3.
Tali ( Benang )
Untuk mengikat Beban yang akan diamati

4.
Penggaris panjang atau meteran
Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang.
    Description: meteran
5.
Statif dan klep
Tempat untuk menggantungkan beban atau sebagai penyangga




Tegangan permukaan 1
1.
Neraca Tiga Lengan atau Neraca Ohauss
Untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. www.fungsiklopedia.com/fungsi-neraca-ohaus/


Description: Hasil gambar untuk fungsi neraca tiga lengan

2.
Mistar
untuk mengukur panjang benang yang digunakan, dengan ketelitian 1mm.
Description: Hasil gambar untuk mistar






3.






Batang kaca





sebagai pemberat benang agar posisi benang tetap tegang

 
   Description: Gambar terkait







4.






Benang

untuk menghubungkan dua batang gelas sama panjang. Ketika kedua batang gelas
yang telah dihubungkan dengan benang ini dicelupkan ke dalam air sabun maka setelah diangkat, terjadi selaput  antara ABCD, dimana AC dan BD tidak tegak lurus. Lihat kedudukan benang sebelum dicelupkan yaitu A-E- C dan B-F- D ; sedangkan kedudukan setelah dicelupkan adalah A-G- C dan D-H- B



Description: Hasil gambar untuk benang     

5.
Air sabun
sebagai objek yg diamati tegangan permukaannya


  Description: Gambar terkait

6.
Kertas Milimeterblock
sebagai indikator pengukuran dimanabelakang selaput secara vertikal, maka yang terjadi adalah bagian terkecil G-H dapat diukur dan setelah selaput dipecahkan, E-F dapat dibaca.

 

Tegangan Permukaan 2
1.
Pipa Kapiler
Untuk menentukan naik dan tingginya zat cair

   Description: Gambar terkait

2.
Manometer
Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah dengan mengukur selisih ketinggian fluida dalam pipa. Jika tekanan gas dalam
tabung lebih besar dari tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam
tabung terbuka lebih tinggi daripada tinggi permukaan zat cair dalam tabung yang
tertutup

Description: Gambar terkait




3.

Buret
Meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi

Description: Hasil gambar untuk buret

4.
Pipet Gondok
Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan ukuran pipet gondok.

 Description: Hasil gambar untuk pipet gondok

5.
Mistar
untuk mengukur panjang pipa kapiler  yang akan tercelup air, dengan ketelitian 1mm.
Description: Hasil gambar untuk mistar

6.

Gelas ukur atau bejana
Menampung air yg keluar dari pipa kapiler dan untuk menampung air yang akan diisi kedalam buret


  Description: Gambar terkait


7.
Mikrometer Sekrup
untuk mengukur diameter dalam pipa kapiler yang dicelupkan
di dalam bejana berisi air.




8.

Termometer

untuk mengukur suhu awal dan suhu akhir air yang berada pada
gelas bejana yang mengenai pipa kapiler

  Description: Hasil gambar untuk termometer


VISKOSITAS
1.
Tabung yang berisi zat cair

untuk menampung cairan yang akan diukur viskositasnya.

2.
Bola-bola kecil dari zat padat
sebagai objek yang akan dijatuhkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.


3.
Mikrometer sekrup







jangka sorong,









dan mistar


untuk mengukur ketebalan benda yg tipis, seperti uang koin dan kertas, serta mengukur diameter luar dan kedalaman benda.



mengukur panjang benda, mengukur diameter dalam
dan luar, serta mengukur kedalaman benda.






untuk mengukur panjang suatu benda

Description: Cara Kalibrasi Jangka Sorong



Description: Hasil gambar untuk mistar

Termometer

Untuk mengukur suhu pada zat cair tersebut


Sendok saringan
untuk mengambil bola ke atas permukaan cairan karena tabung yang kita gunakan sangat dalam sehingga tidak memungkinkan tangan kita untuk mengambil bola tersebut tanpa sebuah alat bantu.



Gelang kawat
sebagai pembatas lintasan jatuh bola yang waktunya akan diukur.


     Description: Gambar terkait


Stopwatch
alat ukur besaran waktu yang dapat diaktifkan dan
dimatikan sesuai dengan keperluannya.


Areometer
sebuah instrumen yang dapat mengukur berat jenis (kerapatan relatif) cairan – rasio kerapatan cairan terhadap densitas air

    Description: Hasil gambar untuk areometer

Neraca torsi
Untuk mengukur massa suatu benda
Description: bagian bagian timbangan analitik analog/mekanik




Kalorimeter


1.      Rheostat
Digunakan untuk mengendalikan hambatan listrik suatu rangkaian tanpa mengganggu aliran arus. Rheostat memiliki 3 terminal dan biasanya terdiri dari kawat resistif yang dibungkus untuk membentuk koil toroid dengan wiper yang meluncur di sepanjang permukaan koil. Paling sering dirancang dengan inti keramik. Rheostat digunakan pada aplikasi yang membutuhkan voltase dan arus tinggi.
Description: F:\rheostat.jpg
2.      Voltmeter
Voltmeter (juga dikenal sebagai meteran tegangan) adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur perbedaan potensial, atau voltase, antara dua titik di sirkuit listrik atau elektronik. Beberapa voltmeter dimaksudkan untuk digunakan dalam rangkaian arus searah (DC); yang lain dirancang untuk rangkaian arus bolak (AC).
Description: F:\voltmeter.jpg
3.      Gelas Ukur
Gelas ukur  adalah bejana untuk mengukur cairan. Di Inggris, gelas ukur diukur dalam ons dan dalam metrik.

4.      Amperemeter
Di antara banyak kegunaannya, listrik dapat memanaskan dan menyalakan lampu rumah, membuat mobil menyala saat memutar kuncinya, dan memberi kekuatan pada semua perangkat elektronik. Terkadang kita perlu mengukur arus listrik yang mengalir melalui perangkat ini. Salah satu instrumen yang bisa digunakan adalah amperemeter, yang mengukur arus listrik. Satuan Standar Nasionalnya , ampere. Seringkali kata ampere disingkat menjadi “amp”.
5.      Tabung Kalorimeter Aliran
Fungsi dari tabung ini adalah sebagai wadah suatu zat cair yang menjadi objek dalam praktikum kalorimeter aliran.

6.      Regulator (Rg)
Regulator memiliki komponen pasif dan aktif tergantung dari kebutuhan elektronik sehingga terbagi menjadi dua stabilisator, yaitu AC dan DC. Produksi tegangan yang dihasilkan tergantung dari tinggi rendahnya tegangan output yang dihasilkan. Jadi, fungsi regulator tersebut adalah untuk memastikan tegangan pada level yang tetap. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa ada bermacam-macam jenis regulator. Hal yang membedakan ialah tingkat kestabilan dayanya

7.      Gelas reaksi
Gelas reaksi (beaker) biasa digunakan sebagai wadah dalam pencampuran dan pemanasan bahan kimia. Gelas kimia memiliki bentuk seperti ujung ceret untuk membantu menuangkan. Sekilas gelas kimia mirip dengan gelas ukur, tetapi gelas reaksi tidak dilengkapi dengan skala sebagai alat dalam pengukuran.

8.      Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu suatu objek. Kenaikan cairan dalam dinding kaca merupakan prinsip dalam penggunaan termometer. Ketika suhu naik, cairan akan naik di dalam pipa kapiler termometer. Suhu dapat diamati dengan bantuan skala yang tertulis di luar sisi kaca.

9.      Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur interval waktu suatu peristiwa.




























Pra PKMF MIPA 2018 " Bedah Kaderisasi "

Assamua'laikum. Hidup Mahasiswa !            Hidup Rakyat Indonesia !                       Hidup Pendidikan Indonesia !     ...